Nasional

Sukmawati, dari Ijazah Palsu Hingga Kasus Rizieq Shihab

Sukmawati Soekarnoputri dipolisikan karena puisinya yang membandingkan azan.

GILANGNEWS.COM - "Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan azan mu".

Itulah bait-bait puisi berjudul 'Ibu Indonesia' itulah yang memantik reaksi keras dari segelintir kalangan terhadap Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri. Sebab, putri ketiga Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dari perkawinannya dengan Fatmawati, yang membikin dan membacakan puisi itu dalam acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya' di ajang Indonesia Fashion Week 2018 pekan lalu.

Dihimpun dari berbagai sumber pada Selasa (3/4), bukan kali ini saja perempuan yang lahir di Jakarta pada 26 Oktober 1951 terlibat masalah hukum. Pada Novembar 2008 silam, dia dilaporkan ke polisi karena perkara dugaan ijazah palsu. Dia dijerat dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.

Dalam berkasnya dia mengaku lulusan SMA 3 Jakarta. Padahal empat tahun sebelumnya, dia mendaftar menjadi caleg menggunakan ijazah SMA 22 Jakarta. Kepala Bareskrim saat itu, Komjen Pol Susno Duadji, menghentikan penyidikan di tahun itu juga dengan alasan kekurangan bukti.

Adik Megawati Soekarnoputri itulah yang melaporkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri beberapa waktu lalu soal penistaan Pancasila. Kasus itu kemudian dilimpahkan ke Polda Jabar yang kala itu dipimpin Kapolda Irjen Anton Charliyan (kini telah menjadi cawagub Jabar).

Saat melaporkan penistaan Pancasila itu, Sukmawati menganggap Rizieq menodai lambang negara dan dasar negara, gara-gara dia mengatakan 'Pancasila Sukarno Ketuhanan ada di pantat sedangkan Pancasilan Piagam Jakarta Ketuhanan ada di kepala', ketika Tabligh Akbar FPI.

Meski mengaku sebagai budayawan dan berkutat di bidang seni, aktivitas dan karya Sukmawati jarang diketahui. Walau demikian, dia memang sempat mengecap pendidikan di Akademi Tari di LPKJ pada 1970 hingga 1974.

Selebihnya, Sukmawati dikenal sebagai pengusaha dan penulis. Terkait kegiatannya yang terakhir, dia memang pernah menulis buku berjudul 'Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto' yang terbit tujuh tahun silam. Isinya menceritakan kehidupan dia selama 15 tahun di Istana Merdeka, hingga detik-detik tergulingnya sang ayah dari puncak kekuasaan pada dekade 1960an silam. Akhir tahun lalu, Sukmawati juga berencana hendak membuat film layar lebar tentang mendiang ibunya, Fatmawati.

Sukmawati juga sempat melintas di panggung politik nasional. Dia menjadi bakal calon legislatif dari Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme. Namun, dia tersandung gara-gara perkara ijazah palsu.


Tulis Komentar