Legislator

Koperasi dan UMKM Berkontribusi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Riau

GILANGNEWS.COM - Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan bahwa peranan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam kehidupan sehari hari.

"Disamping itu juga koperasi dan pelaku UMKM juga telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga tingkat kesenjangan ketimpangan ekonomi dapat dikurangi," ucap Wagub Edy Natar dalam sambutannya pada acara Hari Peringatan Koperasi ke-72 tingkat Provinsi Riau, Kamis (3/10/2019).

Selain itu, Edy juga menyebutkan peningkataan kualitas kelembagaan koperasi telah mendorong terjadinya perubahan menjadi lebih baik. Karena itu seluruh stakeholder terkait untuk menjaga komitmennya.

"Melakukan pembinaan secara terintegrasi baik kelembagaan koperasi maupun usaha koperasi, karena dalam beberapa hal masih ada yang harus dilakukan pembenahan," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa harus ada dilakukannya komunikasi dan koordinasi yang lebih intens terhadap program yang akan dilakukan.

"Harus ada kerjasamanya yang baik antara kabupaten/kota wilayah Provinsi, Dekopin wilayah Provinsi, dan juga Dekopinda kabupaten/kota se Provinsi Riau agar porses perubahan atau kebangkitan koperasi berjalan semakin baik dan memenuhi harapan semua pihak," tukasnya.

2 Ribu Koperasi Tak Aktif

Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Riau mengatakan bahwa dari 4.942 unit koperasi yang ada di Riau terdapat 2.217 unit yang tidak aktif.

"Dari data per 31 Desember 2018, koperasi di seluruh Provinsi Riau sebanyak 4.942 unit, yang aktif sebanyak 2.725 unit, dan yang tidak aktif sebanyak 2.217 unit," ucap Edy kepada CAKAPLAH.com , Kamis (3/10/2019).

Edy mengharapkan perlu adanya perbaikan sejumlah koperasi yang aktif maupun tidak aktif.

"Perlu dilakukan langkah reformasi total meliputi rehabilitasi koperasi yang diawali dengan pengelolaan melalui online data base system dengan membekukan atau membubarkan koperasi yang tidak aktif," jelasnya.

Tidak hanya itu, Ia juga menegaskan bahwa harus ada pengembangan agenda permanen yang meliputi usaha mengkaji regulasi yang menghambat berkembangnya koperasi, memperkuat akses pembiayaan dengan menyiapkan koperasi untuk menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Selanjutnya, Edy juga menambahkan harus ada gerakan dan kesadaran untuk reformasi total tersebut hendaknya bersifat serentak dan didukung oleh semua pihak yang meliputi pemerintah, dunia usaha, lingkungan akademisi termasuk komponen masyarakat lainnya.

"Kita harapkan tentu bisa dihidupkan koperasi yang tidak aktif dengan saling memberikan dukungan, sehingga koperasi yang tidak aktif bisa aktif kembali. Harus dibutuhkan kerjasama antara semua pihak baik pemerintah maupun stakeholder lainnya," tutupnya.


Tulis Komentar