Nasional

Ini Surat Wasiat dari Dian, Wanita Yang Berencana Bom Bunuh Diri di Istana Negara

Surat wasiat terduga teroris Dian Yulia Novi yang beredar di media sosial.

GILANGNEWS.COM - Dian Yulia Novi (27 tahun), perempuan yang ditangkap De tasemen Khusus Antiteror (Densus 88) Polri di Bekasi, Jawa Barat, wanita yang diduga akan melakukan bom bunuh diri menulis dua buah surat wasiat.

Surat wasiat pertama untuk orangtuanya di Cirebon dan yang satu untuk suaminya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, polisi sudah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pemilik tas yang berisi bom di sebuah rumah indekos di Jalan Bintara Jaya 8, Bekasi Kota, Sabtu (10/12/2016) lalu.

Bom tersebut, kata Argo, salah satunya ditaruh di dalam sebuah panci.

Bom tersebut rencananya diledakkan di Istana Negara.

"Rencananya seperti itu, di Istana Negara," ujarnya, Sabtu (10/12/2016).

Argo menjelaskan, satu bom tersebut akan diledakkan di Istana Negara oleh salah satu orang yang diamankan tersebut, yakni DYN.

"Dua orang (NS dan AS) berasal dari Solo," imbuhnya. Ketiga orang itu diduga bernama Dian Yulia Novi (DYN), Nur Solihin dan Agus Supriyadi. Seorang lainnya, Suryanto warga Karanganyar, Jawa Tengah, ditangkap beberapa jam kemudian.
bom

Berikut isi lengkap tulisan Dian diduga kepada orangtuanya dilansir Tribunnews Senin (12/12):

Jaman Rasulullah Tidak Ada Tahlilan

Ya sudah, jaga diri kalian baik-baik.

Semua yang terjadi karena kehendak Allah, dan apa yang saya lakukan bukan tanpa ilmu.

Saya tau mana yang baik dan mana yang buruk.

Ingat pesanku ya, shalat 5 waktu dan jangan pernah menyekutukan Allah, dan jauhi segala larangannya.

Dan bila kalian ingat pesanku, Insya Allah kelak kita akan berkumpul kembali di alam yang lebih indah.

inilah caraku berbakti pada agama dan pada kalian orangtuaku. Jangan pernah kalian membenci jalanku ini...

Allah bersama orang-orang yang beriman

Sayang dan cintaku untuk kalian, dari anakmu

Tertanda
(Dian Yulia Novi)

Surat wasiat kedua diduga untuk suami yang baru menikahinya

Satu surat lainnya, ditulis tangan di dua lembar kertas buku tulis, diduga ditujukan Dina kepada suaminya.

Assalamualikum Wr Wb

Bismillah,
Segala Puji bagi Allah Ta'ala, Robby semesta Alam. Shalawat dan salam tercurah pada Rasulluhlah dan para sabahatnya

Wahai Mujahitku
Kita berjumpa dan berpisah karena Allah SWT dan mengaharapkan Ridha-Nya. Bismillah.

Puji syukur Allah Ta'ala telah memperjodohkan kita walau hanya sekejap.

Mungkin tak banyak kenangan di antara kita, namun alhamdulillah sudah lebih dari cukup bagiku merasakan indahnya sebagai istri, walau kusadar saya masih jauh dari predikat istri shalehah.

Dan Arwan A zir, saya selama menjadi istri Aa, mempunyai banyak salah dan dari segala sikapku yang kurang berkenan di hati antum, saya berharap Aa dapat mengikhlaskan dan meridhai kepergianku karena ku sadar ridha dan keisklasan Aa sebagai suami sangat penting untukku.

Doakan saya juga supaya upayaku diterima di sisiNya dan mendapatkan nama Syahi. Amin alhumma amin.

Dan seiringnya waktu, alhamdulillah cinta itu tumbu dan semoga abadi sampai jannah-Nya.

Sampaikan salam dan ucapan jarakidah khairan khatsir pada Umi Nasihan karena beliau telah ikhlas berbagi suami, dan semoga kita semua berkumpul di jannahNya kelak.

Amin Alhumma. Amin.

Sudah dulu ya... Inya Allah kita sambung kembali dan berkumpul di tempat yang lebih indah. Wassalam. Tertanda (Dian)

Surat wasiat ini telah beredar di media sosial.

KTP milik Dian diunggah pemilik akun Facebook Priya Husada.

"KTP calon pengantin bom Bekasi, Dian Yulia Novi," tulis Priya Husada di dinding Facebook-nya.

Priya mengunggah KTP, foto seorang perempuan dengan tangan terborgol tengah berada di dalam mobil, kemudian tiga lembar kertas buku tulis berisi surat yang ditulis tangan.

Priya Husada menuliskan keterangan sebanyak tiga paragraf, berikut ini.

Di media sosial, beredar foto saat dian ditangkap dan kartu tanda penduduk (KTP) milik Dian.

Saat ditangkap, Dian mengenakan hijab besar berwarna hitam dipadukan dengan baju panjang berwarna biru muda.

Dian tampak mengenakan masker. Wajahnya tak jelas. Namun, di KTP-nya, terlihat jelas wajah Dian.

Dian yang rencananya meledakkan bom Bekasi di Istana Negara kelahiran Kabupaten Cirebon pada 4 Juli 1989.

Berdasarkan pengamatan Tribun-Medan.com, dalam KTP tertulis nama Dian lahir di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada 4 Juli 1989. Dia tinggal di Blok Jati Mulya RT 018/006 Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Status sebagai pelajar/mahasiswa.

Pekerjaannya tertulis sebagai pelajar/mahasiswa.

Belum ada informasi jelas bagaimana perekrutan Dian masuk dalam jaringan teroris dan mau menjadi pengantin bom Bekasi di Istana Negara."

Seorang laki-laki mengenakan sweater hitam, memegangi tangan perempuan, sepertinya untuk mengepaskan posisi duduk di atas jok.

Satu foto lainnya berisi selembar kertas buku tulis berisi tulisan tangan.

Editor: Atika Wulandari


Tulis Komentar