Riau

Saksi Meringankan Dihadirkan di Sidang Karhutla PT SSS di PN Pelalawan

Sidang lanjutan Kebakaran Hutan dan Lahan yang menjerat PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) digelar di Pengadilan Negeri Pelalawan.

GILANGNEWS.COM - Sidang lanjutan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menjerat PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) digelar di Pengadilan Negeri (PN) Pelalawan, Selasa (22/1/2020) kemarin.

Sidang beragenda pemeriksaan sembilan orang saksi yang meringankan pihak perusahaan selaku terdakwa pada perkara ini. Saksi yang dihadirkan antara lain, Erdison selaku kepala Sekuriti dan kepala Damkar Asep Syarifudin.

Termasuk juga Sahat Gurning Kepala Humas PT SSS, Sadar selaku anggota Humas, A Bakar selaku Masyarakat Peduli Api (MPA), Ardi selaku masyarakat peduli api dan Abu Bakar anggota sekuriti perusahaan.

Sidang dipimpin Bambang Setyawan SH MH sebagai hakim ketua, didampingi hakim anggota Ria Ayu Rosalin SH MH dan Nurahmi SH MH. Sedangkan tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejati Riau, Putra SH MH, Syafril dan Zurwandi.

Pada persidangan ini tampak juga tersangka perseorangan Alwi Omni Harahap dihadirkan berikut dengan tersangka korporasi PT SSS, Dirut Eben Ezer Lingga. Keduanya didampingi penasehat hukum Makhfuzat Zein SH.

Dalam kesaksiannya Erdison menjelaskan kelengkapan PT SSS dalam mengantisipasi maupun peralatan yang dimiliki oleh pihak perusahaan. Kata Erdison, pihak perusahaan memiliki menara pemantau Karhutla.

"Selain menara pemantau, kita juga punya drone," ucapnya.

Begitu juga, untuk sarana pemadaman terjadi Karhutla, pihak perusahaan dilengkapi mini sterker sebanyak 7 unit, toatshu 3 unit, robin 9 unit, dua unit mobil patroli Damkar.

Peristiwa Karhutla yang terjadi 23 Februari 2019 itu, kata Edison, banyak pihak turut serta terlibat membantu. "Intinya, ada menara api, ada embung, ada patroli, hanya saja areal yang terbakar meluas akibat cuaca panas dan angin kencang dan disertai angin puting beliung," tandasnya.

Saksi lainnya, seperti Sahat Gurning Humas PT SSS, mengatakan bahwa pihak perusahaan sudah melakukan berbagai upaya pencegahan Karhutla. Diantaranya dengan melakukan sosialisasi ke desa-desa dan masjid dengan melibatkan TNI serta Polri. Termasuk juga memasang spanduk dan menempatkan petugas untuk patroli darat.

Pada saat kebakaan, sebutnya, pihak perusahaan segera melakukan isolasi dengan penyiraman api agar tidak mejalar kemana-mana. "Tapi cuaca yang panas dan angin kencang, disertai puting beliung menyebabkan pemadaman agak sulit," kata Sahat Gurning disaat memberikan kesaksiannya.


Tulis Komentar