GILANGNEWS.COM - Sebelum tewas pada 8 Jui 2022 lalu di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J ternyata sempat mendapatkan beberapa kali ancaman pembunuhan. Demikian diungkap kuasa hukum keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.
"Bulan Juni 2022, dia curhat kepada orang yang dia percaya dia menangis sedih sekali, bahwa dia akan menghadapi kematian akibat diancam dan akan dibunuh," ujar Kamaruddin saat dihubungi wartawan, Minggu (24/7).
Sejak Juni sampai Juli, kata Kamaruddin, ancaman itu berlanjut hingga terakhir di tanggal 7 Juli 2022. Brigadir J kembali mendapatkan ancaman saat berdinas di Magelang ketika mengawal Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Masih diancam lagi pada momen berikutnya dan terakhir ancaman serius itu pada tanggal 7 juli 2022. Ketika mereka di Magelang, diancam akan dihabisi apabila dia (Brigadir J) naik ke atas," kata Kamarudin.
Meski tidak memahami arti kalimat ancaman naik ke atas, namun Kamarudin memastikan jika kalimat yang terekam dalam dokumen elektronik itu telah diserahkan sebagai barang bukti kepada penyidik.
"Cuma naik ke atas ini belum mengerti apa yang dimaksud ini, tetapi orang kepercayaan itu. Mengerti naik ke atas. Dan bukti ini telah saya serahkan kepada jenderal yang ikut serta dari Jakarta untuk ditindaklanjuti," ucapnya.
Namun ketika ditanya soal siapa pihak yang mengancam, Kamarudin hanya mengungkap jika ancaman ke Brigadir J datang dari sesama anggota tanpa menyebutkan secara jelas identitas pelaku.
"Yang mengancam itu siapa, yang mengancam itu di lingkungan dia bekerja. Ya itu anggota lah, dia anggota Warga Negara Indonesia, dan kedua dia anggota Polri, kan dia (brigadir J) bekerja di Polri," bebernya.
Kamarudin pun tak bisa menjelaskan lebih lanjut terkait ancaman tersebut. Dia hanya memastikan jika adanya ancaman ini telah menjadi dasar pihak Keluarga Brigadir J membuat laporan dugaan pembunuhan berencana. Dimana laporan ini telah naik ke tahap penyidikan.
"Dan itu saksi kunci, adanya rekam jejak pembunuhan ancaman pembunuhan berencana begitu ya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kamarudin juga membenarkan jika keluarga, sempat memiliki rasa khawatir terhadap keselamatan Brigadir J. Ketika komunikasi yang terjalin dengan keluarga berubah pada kisaran 8 Juli 2022.
Adapun perubahan itu terlihat, karena Brigadir J dalam pesan singkat itu seolah selalu menanyakan posisi keluarga di Jambi. Dari sebelumnya kerap kali bersenda gurau dengan dengan saudaranya, anak dari Samuel Hutabarat ayah Brigadir J.
"Oh orang tua dari pada korban, oh iya itu (keanehan) sudah saya dapat semua. Itu sudah tertuang dalam BAP ya," tuturnya.
Atas semua ancaman maupun sejumlah temuan dari keluarga, Kamarudin memastikan bahwa hal tersebut telah disampaikan ke penyidik, sejalan dengan sejumlah langkah-langkah yang telah dilakukan.
"Saya di sini sudah tiga hari, mendampingi mereka (Keluarga Brigadir J) 11 orang. survei ke lapangan, ke rumah sakit, sampai dengan jam 4 pagi ini," tutupnya.
Tulis Komentar