PEKANBARU, - Kota Pekanbaru dipenuhi semangat kebersamaan dan kekayaan budaya saat Kecamatan Kulim menggelar pawai ta'aruf yang menjadi sorotan utama dalam rangkaian Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Ke-56.
Camat Kulim, Raja Fasial Febnaldi, M.IP, (24/2) mengundang lebih dari 1.200 warga Kecamatan Kulim untuk berpartisipasi dalam pawai yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Keunikan pawai terlihat dari kehadiran patung besar laki-laki dan perempuan berbalut pakaian adat Melayu, melambangkan keabadian budaya Melayu di bumi ini.
Tingkah lucu kedua patung tersebut, yang mencitrakan Camat Kulim dan Ketua TP.PKK Kecamatan Kulim, berhasil menyedot perhatian tak hanya peserta pawai, tetapi juga pejabat tinggi Pemerintah Kota Pekanbaru yang turut hadir.
Acara semakin meriah dengan kehadiran beragam suku bangsa dalam pakaian adat serta produk ikonik Kecamatan Kulim, seperti sayur mayur, buah-buahan, dan bonggol ubi raksasa.
Pawai yang dihiasi oleh peserta dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari Forkopimcam, ASN, THL, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tenaga Kesehatan Puskesmas Tenayan Raya, Forum RT, RW, LPM, LINMAS, BKMT, LAM, LLMB, PKDP, Karang Taruna, ORMAS/OKP KWT, Kader PKK, Posyandu, Imam Masjid, Santri Pondok Pesantren, Ragam Budaya, Bujang Dara, Drum Band SMP N 39, Tabuik, hingga Rabana.
Pawai Ta'aruf Kecamatan Kulim dalam MTQ Ke-56 tak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga merangkul seluruh lapisan masyarakat dalam semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal.
Keberhasilan pawai ini menciptakan kenangan indah yang akan dikenang oleh seluruh peserta dan penonton.
Tak hanya sebatas parade, pawai ini memiliki makna lebih dalam dengan mencerminkan kerjasama yang erat antarwarga Kecamatan Kulim. Sesuai dengan takline kecamatan, kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci sukses pawai ini. "Bekerja Sama dan Sama Sama Bekerja,".
Tulis Komentar