Demikian disampaikan Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Al Azhar kepada CAKAPLAH.COM, Senin (19/2/2018) usai melakukan rapat persiapan pemberian gelar adat Ustaz Abdul Somad di Balai LAM Riau.
Penabalan ustaz kondang, lanjut Al Azhar akan dilangsungkan dengan serangkaian prosesi adat termasuk pemberian tepuk tepung tawar oleh tokoh adat dan agama.
Pemberian gelar adat kepada ustaz yang akrab disapa UAS itu, sebut Al Azhar, karena UAS telah berperan penting dalam menyiarkan agama Islam dan memegang teguh adat-istiadat Melayu, khususnya Melayu Riau.
"Nama UAS ini kan sudah mendunia dan dikenal di mana-mana, dan dia (UAS) membawa nama baik Riau yang identik dengan nuansa agama Islam," ungkapnya.
Diterangkannya, penabalan gelar ini akan dimulai dengan penjemputan UAS dari kantor Tafaqquh di Jalan Duyung, Pekanbaru. Kemudian UAS akan dikenakan pakaian celana baju kelengkapan seperti tanjak, keris dan selempang akan dipasangkan pada prosesi penabalan di balai adat.
Sesampainya di gerbang balai adat LAM Riau, UAS akan disambut dan diarak menuju Balai Adat dan diarak dengan kompang, tujuh penjawat adat seperti tombak, keris, pedang dan lain-lain.
Sedangkan prosesi adat akan digelar di Balairung Tenas Effendi. Prosesi diawali pembacaan ayat suci Alquran dan diikuti oleh penyampaian elu-eluan oleh Ketua Harian LAM Riau Syahril Abu Bakar. Setelahnya pembacaan ikhtisar riwayat hidup dan SK.
Tak hanya itu, pada penambahan nantinya dibacakan juga Warkah penabalan dan pemasangan keris, selempang dan dilakukan pula tepuk tepung tawar.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim saat dikonfirmasi terkait penambalan gelar adat UAS sangat mengapresiasi langkah LAM Riau memberikan gelar kepada UAS.
"Ustaz Abdul Somad itu asetnya daerah, asetnya kita bersama. Tapi saya dengan penuh penyesalan, saya pribadi tidak bisa hadir dalam prosesi gelar adat Ustaz Abdul Somad, karena saya harus berangkat ke Jakarta menghadiri undangan Mendagri terkait pelaksanaan Pilkada," katanya.
Menurutnya kegiatan undangan Mendagri soal rapat koordinasi nasional persiapan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada 20 Februari tidak bisa diwakilkan.
"Kegiatan itu tak boleh diwakilkan. Karena saya pun tak punya wakil. Kalau dulu ada gubernur Riau bisa diwakilkan kepada wakil gubernur. Sekarang saya diwakilkan siapa," kata Wan Thamrin dengan logat Melayu Bagansiapiapi.
Meski tidak bisa hadir, mantan Bupati Rokan Hilir ini berjanji akan mengirim doa dan papan bunga atas penambalan gelar adat UAS oleh LAM Riau.
"Sekali lagi saya secara pribadi tak bisa hadir, tapi nanti saya kirim doa dan papan bunga. Kita takut juga nanti omongan orang di luar yang enggak-enggak," pungkasnya.
Tak hanya itu, Ketua DPRD Riau Hj Septina Primawati Rusli juga sangat mengapresiasi langkah LAM Riau memberikan gelar adat kepada UAS. Karena sudah selayaknya gelar tersebut diberikan kepada UAS yang telah memberikan pencerahan terhadap umat Islam lewat ceramahnya.
"Secara pribadi saya sangat setuju UAS diberikan gelar adat itu oleh LAM. Mudah-mudahan beliau tetap komitmen memberikan pencerahan kepada umat khususnya umat Islam," harapnya.
Disamping itu, Septina melihat dengan kondangan UAS karena menjadi perhatian masyarakat Indonesia sudah layak UAS diberikan gelar adat oleh LAM Riau.
"Karena kalau orang menyebut Riau pasti tahunya Ustaz Abdul Somad. Karena UAS memang benar-benar menjadi perhatian masyarakat luas atas isi ceramahnya," tukasnya.
Tulis Komentar