Nasional

Bayi Kembar Siam Tapanuli Jalani Operasi Pemisahan 23 Juli

Tim medis RSUP H Adam Malik Medan telah menjadwalkan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Tapanuli Utara (Taput).

GILANGNEWS.COM -  Tim medis RSUP H Adam Malik, Medan telah menjadwalkan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Tapanuli Utara (Taput). Bayi laki-laki yang dempet pada bagian dada dan perut tersebut akan menjalani operasi pemisahan pada 23 Juli 2019 mendatang atau sekitar 11 hari lagi.

"Kondisi keduanya sangat baik. Proses operasi pemisahan kedua bayi kembar siam ini akan dilakukan pada 23 Juli mendatang," kata Guslihan Dasa Tjipta yang memimpin tim dokter penanganan pasien, Jumat (12/7).

Guslihan menyatakan bayi-bayi yang lahir 22 November 2018 lalu itu, nantinya akan menjalani pemeriksaan ulang guna memastikan pemindaian (scanning) dari tempat penyatuan.

"Mudah-mudahan tidak ada masalah, hanya kita mau lihat tingkat penyatuannya itu lagi. Karena kan sudah tujuh bulan lebih kita rawat dia ini. Kita lihat kalau gizinya baik," ujarnya.

Bayi kembar siam itu diberikan nama Adam dan Malik oleh orang tuanya. Mereka adalah buah hati Juliadi Silitonga (29) dan Nurida Sihombing (25), warga Desa Manalu Purba, Parmonangan, Taput.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah juga melihat langsung kondisi bayi yang diberi nama Adam dan Malik ini. Edy pun berharap tim dokter dapat menangani pasien bayi kembar siam itu dengan baik.

"Penanganan terhadap pasien harus segera dilakukan jika memang sudah waktunya," ujar Edy.

"Kalau memang sudah begitu [waktu upaya pemisahan], ya kita serahkan ke dokternya ya. Saya berdoa semoga keduanya selamat, sampai jadi orang hebat," sambungnya.

Senada, Musa Rajekshah berharap ke depan, jika ada kasus serupa lagi, tak hanya di RSUP H Adam Malik saja tindakan medis bisa dilakukan.

"Ini kan jarang terjadi. Tetapi di Sumut sudah beberapa kali ada, dan berhasil di operasi. Artinya sumber daya manusia (SDM) dokter kita tidak kalah, peralatan kita ada. Saya harapkan ke depan ada paling tidak yang seperti RSUP H Adam Malik ini, minimal tiga untuk wilayah Sumut. Supaya pasien itu tidak menumpuk di sini. Akhirnya antri, sementara orang sakit kan tak bisa menunggu," ujar Musa.

 


Tulis Komentar