Nasional

Varian Delta dari India Yang Meroket Corona Indonesia

Foto ilustrasi: Suasana di TPU Srengseng Sawah 2 saat pemakaman berprotokol COVID-19. (Dedy Istanto/detikcom)

GILANGNEWS.COM - Varian Delta adalah jenis virus Corona yang menjadi perhatian dunia (Variant of Concern) lantaran punya tingkat penularan yang tinggi. Angka harian COVID-19 di Indonesia yang saat ini meroket juga didominasi varian Delta, varian dari India.

Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom hingga Jumat (9/7/2021), begini cerita varian Delta di Indonesia.

I. Corona mengamuk di India

2 April

Pada awal tahun, angka harian COVID-19 di India tercatat kurang dari 10 ribu kasus baru per hari. Namun sejak 2 April, Corona mengamuk. Laporannya acapkali 100 ribu kasus baru dalam sehari dan seribuan kematian dalam sehari. Kondisi itu terus memburuk di waktu-waktu berikutnya. Pada 26 April misalnya, angka harian mencapai 300 ribu kasus baru. Tsunami Corona terjadi.

II. Eksodus dari India

Tanah Hindustan diterjang tsunami Corona. Permintaan jet pribadi meningkat drastis dan harga tiket pesawat melonjak di India. AFP mencatat fenomena kaburnya orang-orang kaya India ke luar negaranya ini terjadi sebelum Uni Emirat Arab (UEA) menangguhkan seluruh penerbangan dari India pada 25 April.

III. Ratusan orang dari India masuk RI

22 April

Banyak warga India yang eksodus alias ramai-ramai menyelamatkan diri keluar dari negaranya. Indonesia menjadi tujuan. Kementerian Kesehatan RI sudah menyadari ini pada 22 April.

23 April

127 orang dari India masuk ke Indonesia menggunakan pesawat carter nomor QZ9BB ex MMA (AirAsia), berangkat dari Chennai dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka membawa Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas), maka mereka boleh masuk.

Karantina dilakukan selama lima hari terhadap 127 orang dari India itu. 127 orang dari India itu tidak semua WN India, sebanyak 10 orang di antaranya adalah WN Indonesia (WNI).

Belakangan, ada pula orang dari India yang masuk. Jumlahnya teridentifikasi aparat negara menjadi 160. Dari semua itu, ada 12 orang yang positif COVID-19. Mereka diisolasi di Hotel Hariston Jakarta Utara.

Pemeriksaan tersus dilakukan, terungkap tidak hanya 12 orang dari India yang positif. Pada 5 Mei, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Siti Nadia Tarmizi mengatakan 49 orang dari India itu positif COVID-19.

Ada satu WN India yang positif terjangkit Corona India B1617, yakni perempuan 38 tahun. Dia dirawat di RSPI Jakarta. Kondisinya stabil dan diisolasi.

IV. RI larang masuk WN India

24 April

Tsunami Corona di India semakin mengkhawatirkan. Pemerintah Indonesia melarang WN India masuk Indonesia. Pemerintah juga menghentikan pemberian visa bagi orang asing yang pernah tinggal atau mengunjungi India dalam kurun waktu 14 hari.

Masih ada saja orang India yang bisa lolos masuk ke Indonesia. Pada 25 April, polisi menangkap 5 orang WN India yang tidak mengikuti karantina kesehatan setibanya di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka bisa lolos karena ada mafia karantina yang kemudian diungkap polisi.

25 April

Kapal Filipina bermuatan gula rafinasi tiba di Cilacap pada 25 April 2021 pukul 16.00 WIB. Kapal itu baru datang dari India. Isi kapal ada 20 ABK. 13 Orang di antara mereka positif COVID-19. Mereka warga negara Filipina, kemudian dievakuasi ke RSUD Cilacap.

V. Muncul varian Delta

31 Mei

Virus Corona varian Delta ditemukan di India, disebut pula B1617.2. Varian ini 60% lebih mudah menular ketimbang varian biasanya.

Kekhawatiran sudah muncul sejak April. Dilansir Deutsche Welle (DW), 26 April, varian Corona dari India adalah B1617 mengandung sejumlah mutasi yakni E484Q dan E484K. Ilmuwan khawatir B1617 berubah menjadi jenis mutasi super yang menyebar ke seluruh dunia.

31 Mei, WHO menguumkan nama baru untuk varian-varian virus Corona dari berbagai negara supaya tidak muncul stigma terhadap negara tertentu. Varian baru Corona dari India dengan strain B1617.2 dinamakan sebagai varian Delta.

WHO menyebut B1617.2 yang dikenal sebagai varian Delta ini telah menyebar ke 62 negara di dunia per 1 Juni 2021.

 

VI. Varian Delta ditemukan di Indonesia

13 Juni

Peneliti UGM meneliti 34 spesimen virus Corona di Kudus. Hasilnya, 28 dari 34 spesimen itu teridentifikasi sebagai virus Corona varian Delta. Belakangan, jumlahnya bertambah menjadi 62 positif virus Corona varian Delta. Ini diungkap oleh Bupati Kudus HM Hartopo.

"Yang ini tidak habis pikir itu," kata HM Hartopo, 18 Juni. "Padahal kita sendiri tidak dekat pelabuhan, tidak dekat bandara."

21 Juni

Varian Delta ditemukan di Jawa Barat. Berdasarkan hasil uji sampel Whole Genome Sequencing dari Balitbang Kemenkes saat itu, 25 orang positif COVID-19 varian Delta, terdiri dari 21 orang di Karawang, 1 di Sukabumi, 1 di Bekasi, 1 di Depok, dan 1 di Subang.

VII. Corona meroket di RI

Corona meroket di Indonesia. Rekor kasus harian sering sekali pecah, bahkan berurutan dari hari ke hari. Ini karena kontribusi varian Delta juga selain karena mobilitas warga di dalam negeri Indonesia serta euforia vaksinasi.

"Yang kedua juga masuknya strain baru yang penularannya cepat sekali, sehingga kita mulai melihat ada kenaikan (kasus) yang signifikan di beberapa daerah, khususnya Jawa Tengah," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin, 13 Junii 2021.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih juga menyebut lonjakan kasus COVID-19 saat ini didominasi varian Delta atau B1617.2. Persentasenya adalah 80% dari lonjakan COVID-19 di RI. Koordinator PPKM Darurat Luhut Pandjaitan bahkan menyebut dominasi varian Delta lebih tinggi lagi untuk lingkup Jakarta.

"Dari data yang kami dapat bahwa 90% di Jakarta itu sudah varian Delta," kata Luhut, 5 Juli 2021.

Meroketnya Corona di Indonesia terdeteksi sejak 24 Juni dengan munculnya 20.574 kasus baru. Sebelumnya, lonjakan kasus baru tidak pernah setinggi itu. Rekor itu terus pecah hingga hari-hari berikutnya.

Berikut adalah rentetan angka kasus terkonfirmasi COVID-19 sejak awal bulan ini, angkanya terus meroket:

Kamis, 1 Juli: 24.836 kasus baru Corona
Jumat, 2 Juli: 25.830 kasus baru Corona
Sabtu, 3 Juli: 27.913 kasus baru Corona
Minggu, 4 Juli: 27.233 kasus baru Corona
Senin, 5 Juli: 29.745 kasus baru Corona
Selasa, 6 Juli: 31.189 kasus baru Corona
Rabu, 7 Juli: 34.379 kasus baru Corona
Kamis, 8 Juli: 38.391 kasus baru Corona


Tulis Komentar