LEGISLATOR

Anggaran Terbatas, Program Santunan Kematian Pekanbaru Terhenti

Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Niar Erawati

GILANGNEWS.COM - Program santunan kematian yang diinisiasi Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Sosial kini menghadapi kendala serius. Hingga hari ini, bantuan yang sangat dinanti oleh keluarga duka belum juga dapat dicairkan. Alasan utamanya adalah ketidakpastian anggaran.

Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Idrus, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima banyak permohonan bantuan. Namun, semua pengajuan itu masih menumpuk tanpa ada kejelasan. "Memang permohonan sudah cukup banyak, tapi sementara ini masih kita kumpulkan dulu karena anggaran santunan kematian yang berasal dari dana BTT (Belanja Tidak Terduga) masih belum jelas," ujar Idrus, dilansir cakaplah Selasa (21/1/2025).

Menurut Idrus, alokasi anggaran untuk santunan kematian pada tahun ini sebesar Rp1 miliar, sama seperti tahun lalu. Dana ini diproyeksikan untuk membantu 1.000 ahli waris. Namun, realisasi program tersebut masih tertahan, dan Dinsos Pekanbaru tidak memiliki dana cadangan untuk melanjutkan penyaluran bantuan.

Keterbatasan Anggaran, Antrean Memanjang

Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Niar Erawati, saat dihubungi gilangnews.com Rabu (22/1) menyoroti keterbatasan anggaran yang menyebabkan program ini terhenti. Dalam proses penganggaran sebelumnya, dana hanya cukup untuk 1.000 penerima manfaat per tahun. Namun, hingga Januari 2025, jumlah permohonan yang masuk telah melebihi kapasitas itu.

"Kami memahami kebutuhan masyarakat akan bantuan ini. Tapi kita juga harus mempertimbangkan kemampuan keuangan Pemerintah Kota Pekanbaru dan menyesuaikan dengan kebijakan Wali Kota terpilih," jelas Niar.

Ia menambahkan, Komisi III DPRD Pekanbaru akan mengupayakan agar dana tambahan untuk program ini dimasukkan dalam anggaran perubahan mendatang. "Kami akan perjuangkan di anggaran perubahan untuk menunaikan santunan kepada yang belum menerima manfaat. Untuk keluarga yang menunggu, kami harap tetap sabar. Insha Allah, kami akan memperjuangkan ini," ujar politisi Partai Demokrat itu.

Santunan Kematian, Simbol Kepedulian Sosial

Program santunan kematian menjadi salah satu bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Bagi keluarga yang kehilangan, bantuan ini tidak hanya berarti secara finansial tetapi juga menjadi bentuk empati dan perhatian.

Pada tahun 2024, sebanyak 1.000 ahli waris menerima bantuan santunan kematian dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2023. Meski demikian, peningkatan permohonan pada tahun ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan program ini semakin tinggi.

Salah satu warga Pekanbaru, Rahma, mengaku kecewa karena hingga kini belum menerima santunan kematian untuk suaminya yang meninggal beberapa bulan lalu. "Kami sangat berharap bantuan itu segera cair. Biaya pemakaman saja kemarin cukup besar, belum lagi kebutuhan anak-anak," keluhnya.

Solusi dan Harapan di Tengah Ketidakpastian

Ketidakpastian anggaran menjadi tantangan besar bagi Dinas Sosial dan DPRD Pekanbaru. Program ini menggantungkan harapan dari banyak keluarga yang membutuhkan uluran tangan. Idrus berharap dana BTT untuk program santunan kematian segera mendapatkan kepastian dalam waktu dekat.

"Kami berharap anggaran ini segera ada kepastian. Dengan begitu, program ini bisa kami jalankan kembali dan membantu masyarakat yang membutuhkan," katanya.


Tulis Komentar