Nasional

Bertemu Jokowi, Budayawan Sampaikan Kritik Kedangkalan Beragama

Presiden Jokowi dan para budayawan.

GILANGNEWS.COM - Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, dimanfaatkan para budayawan untuk menyampaikan kritik dan masukan. Di antaranya mengenai kedangkalan dalam beragama hingga isu budaya.

Budayawan dan sastrawan, Radhar Panca Dahana, mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, tersebut, Jokowi menyampaikan pentingnya kebudayaan sebagai fondasi fundamental bangsa.

"Pak Presiden sangat menyadari bahwa fondasi fundamennya kebudayaan. Fondasi dari kebudayaan adalah pembangunan manusia. Bagaimana caranya pembangunan meluhurkan kemanusiaan," kata Radhar seusai pertemuan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).

Selain itu, dibicarakan mengenai isu keagamaan. "Yang ada masalah mengenai bagaimana kedangkalan dalam beragama kita bicarakan. Itu jadi tugas negara juga untuk bisa mengatasi masalah itu."

"Ada juga hal bersifat kesenjangan kebudayaan yang membuat orang lebih beradab dan sebagian kurang beradab," tambahnya.

Untuk kinerja Jokowi, Radhar menilai fokus pembangunan infrastruktur yang dilakukan luar biasa. Namun, di sisi pembangunan manusia, itu masih tertinggal.

"Pembangunan materialnya luar biasa, terutama di bidang infrastruktur. Sebaliknya, pembangunan imaterialnya, pembangunan kemanusiaannya memang tertinggal, dan itu sangat disadari oleh Jokowi. Untuk itu, Presiden akan melakukan sisa pemerintahannya untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan kemanusiaan," katanya.

Sementara itu, budayawan Butet Kertaradjasa mengatakan, dalam pertemuan itu, dia menyinggung soal amdal yang berdampak pada kebudayaan.

"Amdal yang diinginkan juga mengenai amdal terhadap aspek kebudayaan. Tidak harus teriak-teriak, tidak harus keras, tetapi dengan cara-cara soft, dengan memberikan masukan," kata Butet.

Dia juga menambahkan Jokowi terinspirasi oleh masukan dari para seniman dan budayawan yang hadir. Terutama yang berkenaan dengan amdal dan pendidikan seni di tingkat sekolah menengah dan akademi.

"Baru tersadarkan bahwa itu satu hal penting untuk pembangunan dasar penanaman nilai kemanusiaan yang pada hari ini pendidikan seni diarahkan kepada hal yang pragmatis dan sifatnya hanya vokasional dan bukan penciptaan manusia yang kreatif," jelasnya.

Para budayawan yang hadir saat pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka tersebut adalah:

1. Butet Kertaradjasa
2. Mohammad Sobary
3. Jum Supangkat (Bandung)
4. Franz Magnis Suseno
5. Sutanto Mendut (Magelang)
6. Jean Couteau (Bali)
7. Toety Herati N. Rooseno
8. Al-Azhar (Riau)
9. Tatang Ramadhan Bouqie
10. Radhar Panca Dahana
11. Garin Nugroho
13. Nasirun (Yogya)
14. Ahmad Tohari (Banyumas)
15. Sardono Waluyo Kusumo
16. Moh. Rifky
17. Mukhamad Khasan
18. Acep Zamzam Noer (Tasikmalaya)
19. Eddie Bachroelhadi
20. Nungky Kusumastuti
21. Hanafi
22. Krisniati Marchellina
23. Bambang Prihadi
24. Suhadi Senjaya
25. Sri Warso Wahono
26. Christine Hakim
27. Agus Noor (Yogya)
28. Soeprapto Soerjodarmo (Solo)
29. Bayu Wardhana
30. Olivia Zalianty


Tulis Komentar