Hering Komisi II dan Pertamina

Terbongkar Soal Kelangkaan Premium Di Pekanbaru, Ini Penjelasan Pertamina Dihadapan DPRD

Hering Komisi II DPRD Pekanbaru dan Pertamina

PEKANBARU- Kelangkaan BBM jenis premium di Kota Pekanbaru, akhirnya terungkap dalam hearing (rapat dengar pendapat) Komisi II DPRD Pekanbaru dengan Pertamina Pekanbaru, dan Disperindag Pekanbaru, Selasa (2/3/2021) di ruang Komisi II. 

Hearing dipimpin Ketua Komisi II H Fathullah, bersama anggota Komisi II lainnya. Sementara Pertamina diwakili Aditya Agung Andrawina selaku Branch Manager Wilayah Pekanbaru, serta dari Disperindag Pekanbaru dihadiri Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Hendra Putra dan stafnya. 

Branch Manager Pertamina Wilayah Pekanbaru Aditya Agung Andrawina menyampaikan di hadapan anggota dewan, bahwa sampai sekarang BBM premium untuk Kota Pekanbaru masih normal. 

Memang belakangan ini, terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU yang mendapatkan jatah premium. 

"Kami temukan banyak penyelewengan di lapangan. Terutama oknum SPBU menjual premium ke pengecer. Bahkan  dilansir. Intinya, ada yang main di lapangan lah," papar Aditya. 

Adytia mencontohkan SPBU di Jalan Ababil Sukajadi yang terbakar beberapa waktu lalu. "Penyebabnya karena ada penyelewengan karena menjual untuk dilansir," tambahnya. 

Diakui Adytia, tidak semua SPBU di Kota Pekanbaru mendapatkan jatah premium. Karena dari hasil pengawasan dan pengecekan di lapangan, Pertamina sudah menskorsing 5 SPBU yang dinilai bermain selama ini, tidak mendapatkan lagi jatah premium. 

Untuk SPBU lainnya, Pertamina tetap menyalurkan premium per harinya yakni 8 ribu liter. Apakah memang benar dalam waktu dekat, akan ditariknya premium di Kota Pekanbaru? 

"Tidak ada penarikan premium di Kota Pekanbaru. Kita salurkan sesuai jatahnya. Yang terjadi di lapangan, karena faktor tadi (penyelewengan). Sehingga SPBU tak mau terlibat," terangnya. 

Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru H Fathullah mengatakan, bahwa pertemuan ini digelar, seiring terjadi kelangkaan premium di semua SPBU yang ada di Kota Pekanbaru. 

"Dari hasil hearing, ternyata masih ada kelemahan Pertamina, yakni pengawasan di lapangan. Logikanya saja, kalau memang jatahnya sesuai, tidak akan terjadi kelangkaan," tegasnya. 

Ke depan Komisi II DPRD meminta, agar Pertamina melakukan pengawasan secara ril, dengan tidak lips servis semata. 

"Kami minta juga kepada Pertamina menempatkan orangnya di setiap SPBU, agar tidak terjadi kelangkaan. Termasuk menghindari adanya permainan penjualan ke pelansir," tegasnya seraya meminta Pertamina membantu masyarakat. 


Tulis Komentar