Nasional

Fahri Hamzah: Saya akan 'Gulung' Nazaruddin dan Kawan-Kawan

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan siap melawan balik Nazaruddin yang dia anggap tengah memainkan drama persekongkolan dengan KPK.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan siap melawan dan 'menggulung' terpidana kasus Wisma Atlet Hambalang Muhammad Nazaruddin terkait tudingan yang dilancarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu kepadanya.

Menurut Fahri, Nazaruddin tengah memainkan drama persekongkolan dengan KPK. Dia menyebut Nazaruddin dan KPK pernah berseteru namun kemudian berdamai serta menyasar orang-orang yang tidak bersalah.

"Saya lawan, saya gulung ini Nazar dan kawan-kawan, saya gulung ini! Coba tunjuk diri aja," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/2).

Fahri mengungkapkan, Nazaruddin dan KPK tengah memainkan skandal pemberantasan korupsi. Ancaman membuka sadapan komunikasi terkait pembagian fee pernah juga dialamatkan kepadanya 11 tahun silam.
Persekongkolan itu, kata Fahri, bermula saat Nazaruddin pulang dari Kolombia yang ditangkap atas kasus wisma atlet. Sejak saat itu, Nazaruddin mulai menyerang banyak pihak di DPR.

Fahri menduga, Nazaruddin menggunakan cara itu sebagai modus untuk membungkam dan menakut-nakuti. Nazaruddin disebut bersekongkol dengan oknum di dalam KPK untuk membantu kasusnya dan berbisnis dengannya.

Fahri mencontohkan, dari 162 'pohon raksasa' kasus Nazaruddin, hanya satu yang divonis yaitu perkara wisma atlet.

"Pertanyaannya bagaimana ada orang yang begitu besar pengaruhnya waktu itu karena dia adalah punya akses ke dalam kekuasaan yang luar biasa masifnya, tetapi orang itu hanya di delik satu perkara saja dan divonis satu perkara saja," kata dia.

Fahri tak sungkan menyebut Nazaruddin sebagai otak di balik kasus dugaan korupsi Hambalang dan proyek kartu tanda penduduk elektronik. Namun, kedua kasus tersebut Nazaruddin lolos dan tidak diperkarakan.

Belum lagi sederet kasus lain yang melibatkannya tetapi tidak membuat Nazaruddin diperkarakan, seperti kasus korupsi rumah sakit di Solo, Udayana, Sampit dan Surabaya maupun kasus pembangunan PLTS di Sumatera Selatan.

"Istrinya jadi tersangka Nazarnya tidak kena. Padahal dalam pemeriksaan uang dari PLTS itu juga mengalir ke Nazar," ujar dia.

Menurut Fahri, jika Pansus Angket KPK kemarin dilanjutkan, maka akar persoalan dan semua peran Nazaruddin bakal terungkap.

Meskipun Nazaruddin disebut sudah membantu mengklarifikasi namanya ketika disebut menjelang pemilu 2014 pada medioa Februari sampai Maret menjelang pencoblosan.

"Coba Anda bayangkan tuh, nama saya disebutnya Februari-Maret 2014, pencoblosan 9 April dengan harapan nama saya hilang. Tapi Alhamdulillah tidak terjadi, ini yang mengantarkan saya menjadi anggota dan pimpinan DPR sekarang," ujarnya.

Nazaruddin diduga berupaya meluapkan kemarahan karena Fahri tengah membongkar skandal persekongkolan yang disembunyikan.

Tudingan kepada Fahri juga dianggap sebagai bentuk kemarahan dan kepanikan karena asimilasi Nazaruddin ditunda KPK akibat persekongkolan ini terungkap.

"Saya akan terus mengganggu mereka, karena menurut saya ini skandal. Ini skandal yang membosankan dan merugikan keuangan negara karena semua ini kemudian pakai uang negara tapi hasilnya tak ada. Hanya drama-drama seperti ini saja," katanya.


Tulis Komentar