Nasional

Mengenal Penyakit Autoimun yang Diderita Raditya Dika

Sistem imun yang semestinya menjaga tubuh dari penyakit, autoimun justru membuat imun menjadi 'musuh'.

GILANGNEWS.COM - Aktor dan juga penulis buku Raditya Dika mengumumkan lewat Youtube channel kalau dirinya memiliki penyakit autoimun.  

Penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh ini membuat Raditya Dika mesti rutin 'berobat' ke Singapura setahun sekali di rumah sakit yang sama. Apa sebenarnya penyakit yang menyerang ayah Alenia Ava Nasution ini?

Penyakit autoimun merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan aktivitas imun menjadi abnormal.

Bila sistem kekebalan tubuh bekerja normal, sistem kekebalan akan membantu tubuh melawan berbagai penyakit yang disebabkan bakteri atau virus. Akan tetapi, pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh justru bekerja berlebihan sehingga menyerang atau merusak jaringan di dalam tubuh.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab penyakit autoimun. Namun, beberapa orang disebut lebih berisiko terkena penyakit autoimun.

Data menunjukkan, perempuan dua kali lipat lebih mungkin terserang penyakit autoimun. Orang yang memiliki riwayat keturunan autoimun juga lebih mungkin terkena penyakit ini. Pola makan tinggi lemak, gula, dan garam juga disebut memicu munculnya autoimun.

Terdapat sejumlah penyakit autoimun yang banyak ditemukan. Beberapa penyakit autoimun dapat menyerang satu organ saja, seperti Diabetes tipe 1 yang merusak pankreas. Ada pula yang mempengaruhi seluruh tubuh seperti Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Setiap penyakit autoimun ini menimbulkan gejala dan reaksi berbeda pada tubuh.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyakit autoimun apa yang diidap oleh Raditya Dika. Namun, ada sejumlah penyakit autoimun yang umum dijumpai.

1. Diabetes tipe 1

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Insulin sendiri bekerja untuk mengatur kadar gula darah. Akibatnya, tubuh alami kesulitan untuk mengatur kadar gula darah.

Gula darah yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, organ jantung, ginjal, mata, dan saraf.

2. Rheumatoid arthritis (RA)

Pada rheumatoid arthritis (RA), sistem kekebalan tubuh menyerang sendi. Hal ini menyebabkan kemerahan, kehangatan, nyeri, dan kekakuan pada persendian.

3. Psoriasis atau radang sendi psoriatik

Psoriasis menyebabkan sel kulit berkembang terlalu cepat. Sel itu akhirnya menumpuk dan membentuk bercak merah meradang dan bersisik.

Dikutip dari Healthline, 30 persen penderita psoriasis juga mengalami pembengkakan, kekakuan, dan nyeri pada persendian mereka. Penyakit ini disebut arthritis psoriatik.

4. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis (MS) merusak selubung mielin yaitu lapisan pelindung yang mengelilingi sel-sel saraf di sistem saraf pusat. Kerusakan pada selubung mielin memperlambat kecepatan pengiriman pesan antara otak dan sumsum tulang belakang dari dan ke seluruh tubuh.

Kerusakan ini dapat menyebabkan gejala seperti mati rasa, lemah, masalah keseimbangan, dan kesulitan berjalan.

5. SLE

SLE atau lupus eritematosus sistemik merupakan penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang banyak organ mulai dari persendian, ginjal, jantung, dan otak. Gejala dari lupus rasa sakit, kelelahan, dan ruam adalah gejala yang paling umum.

Dikutip dari situs kesehatan WebMD, belum ada obat spesifik untuk mengobati lupus. Namun gaya hidup sehat dapat meningkatkan kualitas hidup penderita lupus, seperti olahraga, istirahat cukup, berhenti merokok, makan bergizi tinggi, hingga rutin memeriksakan kondisi kesehatan.


Tulis Komentar