Nasional

Pemerintah Akan Tarik Utang Rp360 T untuk Infrastruktur

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Pemerintah berencana menarik utang dari pinjaman luar negeri sebesar US$25,36 miliar atau setara Rp360,25 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS) dalam kurun waktu 2020-2024. Pinjaman utang itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

Itu tertuang dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah 2020-2024 yang dirilis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di situs resmi seperti dikutip CNNIndonesia.com pada Jumat (13/11).

Berdasarkan daftar tersebut, pinjaman utang luar negeri akan digunakan untuk membiayai 25 program yang terdiri dari berbagai sektor. Berikut rinciannya:

1. Program Ketahanan Sumber Daya Air US$3,04 miliar

Proyek dan nilai pinjaman yang ada di program ini diusulkan oleh Kementerian PUPR. Beberapa contoh proyeknya, yaitu pembangunan Bendungan Lambakan dengan nilai pinjaman US$550 juta, Bendungan Karian-Serpong US$402,77 juta, dan lainnya.

2. Program Infrastruktur Ketahanan Bencana US$2,16 miliar

Seluruh proyek di program ini diusulkan oleh Kementerian PUPR. Misalnya, proyek pengelolaan banjir terpadu di perkotaan Jabodetabek senilai US$800 juta, penanggulangan bencana alam di Gunung Semeru, Gunung Kelud, Gunung Agung, dan gunung berapi lain di Indonesia US$174 juta, dan lainnya.

3. Program Pembangunan Jalan Tol US$4,77 miliar

Kementerian PUPR juga mengusulkan beberapa proyek untuk masuk dalam program yang dibiayai pinjaman luar negeri. Beberapa proyek dalam program ini, yakni pembangunan jalan tol di Sumatera senilai US$3 miliar, Tol Serang-Panimbang US$259 juta, dan lainnya.

4. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan US$1,1 miliar

Dalam program ini, Kementerian PUPR mengusulkan pembiayaan untuk proyek pembangunan proyek jalan Tol Jawa jalur selatan tahap dua sebesar US$450 juta dan pengembangan jembatan rentang panjang di beberapa wilayah terpilih US$650 juta.

5. Program Pengentasan Pemukiman Kumuh US$240 juta

Kementerian PUPR mengusulkan pembiayaan proyek hunian berkelanjutan US$150 juta dan pembangunan infrastruktur permukiman di kabupaten US$90 juta.

6. Program Pengembangan Penyediaan Air Minum US$95,5 juta

Proyek dalam program berupa pengembangan penyediaan sistem air di Wosusokas. Proyek juga diusulkan oleh Kementerian PUPR.

7. Program Pengembangan Sistem Sanitasi dan Persampahan US$748 juta

Proyek di program ini berupa sistem pengelolaan sampah untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan senilai US$150 juta. Kementerian PUPR juga mengusulkan pembangunan sistem pengembangan air limbah untuk seluruh kota dan sanitasi inklusif US$598 juta.

8. Program Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan US$5,18 miliar

Pembiayaan untuk program ini diusulkan oleh Kementerian Perhubungan. Beberapa proyeknya, yakni pembangunan MRT jalur timur-barat tahap pertama senilai US$2,43 miliar, MRT jalur utara-selatan tahap kedua US$1,89 miliar, dan lainnya.

9. Program Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi US$198,07 juta

Kementerian Perhubungan mengusulkan pembiayaan pinjaman untuk proyek pengadaan navigasi kapal senilai US$130,81 juta dan pengembangan proyek bantuan navigasi US$67,25 juta.

10. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Konektivitas Laut US$1,17 miliar

Proyek yang akan dibiayai utang luar negeri di program ini adalah pembangunan Pelabuhan Patimban tahap satu dan dua mencapai US$991,06 juta dan pelabuhan di kawasan Indonesia timur US$187,01 juta.

11. Program Penyediaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi US$995,81 juta

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengusulkan proyek sistem digitalisasi penyiaran senilai US$373,15 juta dan penguatan infrastruktur e-government US$322,66 juta. Selain itu, Kejaksaan Agung juga mengusulkan pinjaman utang untuk sistem intelijen terintegrasi senilai US$300 juta.

12. Program Pengelolaan Perikanan, dan Kelautan US$731,88 juta

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusulkan pembiayaan utang untuk proyek integrasi pelabuhan ikan yang terintegrasi dengan pasar internasional sebesar US$299,03 juta dan lainnya.

13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan US$914,33 juta

Kementerian Kesehatan mengusulkan proyek penguatan sistem rujukan rumah sakit nasional dan unit teknis vertikal senilai US$261,71 juta, dan lainnya. Pada program ini, Kementerian Pertahanan juga mengusulkan pembiayaan utang untuk peningkatan kualitas medis di berbagai rumah sakit angkatan darat mencapai US$130,35 juta, laut US$67,72 juta, dan udara US$139,99 juta.

14. Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi US$616,29 juta

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional mengusulkan proyek promosi riset dan pengembangan sains serta taman teknologi senilai US$198,29 juta, dan lainnya. Sedangkan Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI) mengusulkan proyek pengadaan kapal riset multiguna untuk mendapat pinjaman utang sebesar US$107,85 juta, dan lainnya.

15. Program Penguatan Pendidikan Tinggi Berkualitas US$118,91 juta

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan pinjaman utang senilai US$39,44 juta untuk peningkatan mutu Rumah Sakit Akademik Universitas Brawijaya dan proyek lainnya.

16. Program Transformasi Pangan dan Nilai Tambah Pertanian US$225 juta

Kementerian Pertanian mengusulkan pinjaman utang untuk proyek pengembangan pertanian lahan kering sebesar US$125 juta dan lainnya.

17. Program Pembangunan Desa US$76,34 juta

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengusulkan pinjaman hanya untuk proyek pengembangan BUMDes dan infrastruktur digital untuk menunjang ekonomi desa.

18. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur US$100 juta

Bappenas mengusulkan penarikan utang untuk proyek penguatan manajemen bakat apatur (SMART) senilai US$100 juta.

19. Program Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi US$40,4 juta

Proyek di program ini berupa pengembangan pendidikan vokasi yang diusulkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

20. Program Penyelenggaraan Informasi Geospasial US$351,88 juta

Badan Informasi Geospasial (BIG) mengusulkan proyek perluasan peta skala 1:5000.

21. Program Keamanan dan Keselamatan di Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia US$180 juta

Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengusulkan pengembangan sistem keamanan maritim nasional.

22. Program Penguatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika US$110,61 juta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengusulkan beberapa proyek untuk mendapat pinjaman utang luar negeri. Salah satunya pengembangan sistem deteksi radar jaringan cuaca untuk mengantisipasi peringatan perubahan iklim ekstrem senilai US$34 juta.

23. Program Penyediaan Sarana Pencarian dan Pertolongan US$69,56 juta

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mengusulkan pinjaman untuk proyek pengadaan helikopter SAR kelas menengah.

24. Program Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan US$1,96 miliar

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN mengusulkan beberapa pinjaman utang. Salah satunya untuk proyek PLTA Asahan US$152,31 juta, PLTA Matenggeng US$826,9 juta, dan lainnya.

25. Program Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan US$150 juta

Proyek dalam program ini diusulkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur berupa pembiayaan proyek hijau dalam rangka mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs) senilai US$150 juta.


Tulis Komentar