Di hari ini mungkin yang teringat adalah debat Capres kedua antara Jokowi dan Prabowo Subianto yang berlangsung pada Minggu (17/2).
Namun sebelum jadi perbincangan seperti sekarang ini, unicorn sendiri sudah dikenal cukup lama. Faktanya, istilah unicorn ini pun sudah ada sejak zaman dulu.
Hitungan dulu bisa ditakar dari berapa lama dongeng tentang kuda bertanduk satu didengar. Di dunia mitos, unicorn si kuda bertanduk tengah ini dikenal juga dengan berbagai nama.
Beberapa nama lainnya adalah pegasus, qilin (China), re'em, dan indrik.
Mengutip berbagai sumber, unicorn sendiri digambarkan dalam segel kuno peradan lembah Indus. Binatang ini juga disebutkan oleh ahli-ahli Yunani Kuno dan juga penulis. Beberapa di antaranya adalah Ctesias, Strabo, Pliny the Younger, dan Aelian.
Berbagai cerita di Eropa, unicorn ini digambarkan sebagai seekor kuda putih dengan satu tanduk panjang yang mencuat dari dahinya. Tak cuma itu, hewan mitologi ini juga digambarkan punya sayap yang memungkinkannya bisa terbang. Kuda terbang ini pun dikenal dengan pegasus.
Di abad pertengahan dan renaissance biasanya digambarkan sebagai makhluk liar. Namun tak cuma itu, unicorn si kuda putih ini digambarkan juga sebagai simbol kemurnian dan anugerah yang hanya bisa didapatkan oleh para perawan.
Kuda putih bertanduk satu ini juga dianggap sakti dan punya kekuatan dari tanduknya. Tanduknya dianggap bisa menawarkan air yang beracun dan bisa menyembuhkan penyakit.
Di abad 21, unicorn mendapat tempatnya sendiri di budaya populer dan digunakan sebagai simbol fantasi serta kelangkaan. Kepopulerannya sebagai binatang yang dianggap lucu, langka, magis, namun kuat membuat banyak orang akhirnya membuat tertarik untuk membuatnya jadi 'nyata' lewat berbagai novel, film dan kartun.
Berdasar data, novel pertama yang 'mengandung' unsur unicorn adalah buku Through the Looking-Glass karya Lewis Carroll -film ini dikenal juga sebagai film Alice in the Wonderland.
Di dunia kartun, film animasi bertajuk Fantasia dibuat pada 1940. Lama kelamaan, film-film populer sampai tahun 90-an juga masih populer. Sebut saja adanya karakter pegasus di film Saint Seiya, sampai pegasus, si unicorn bersayap yang muncul di Sailor Moon. Yang terbaru dan populer di kalangan si kecil pastinya My Little Pony.
Istilah unicorn ini pun kemudian mulai merasuk ke dalam dunia keuangan, teknologi, dan startup.
Unicorn adalah istilah di dunia perusahaan rintisan atau startup. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan perusahaan privat yang telah mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar.
Istilah unicorn di dunia startup pertama kali diperkenalkan oleh pemodal kapital Aileen Lee pada tahun 2013.
Lee menggunakan istilah unicorn untuk mendefinisikan perusahaan teknologi yang dinilai memiliki ide dan solusi tak biasa dengan valuasi lebih dari US$1 miliar.
Namun tahukah Anda kalau sebenarnya, istilah unicorn ini tak cuma digunakan untuk menggambarkan binatang mitologi. Namun istilah unicorn juga dikenali sebagai salah satu istilah dalam seksualitas.
Mengutip Refinery 29 unicorn adalah nama lain dari perempuan biseksual. Istilah ini menggambarkan seorang wanita muda yang biseksual, petualang seksual, bebas penyakit dan narkoba. Namun dia sangat ingin hidup bersama dan mencintai pasangan pria atau wanita.
Kata ini juga merujuk pada perempuan biseksual yang ingin menjalin hubungan dengan laki-laki atau perempuan heteroseksual untuk melakukan threesome. Namun dia tak pernah melibatkan hati dan emosional dalam urusan ini.
Mereka disebut sebagai unicorn merujuk pada sosok yang kelangkaan (dari sisi jumlahnya).
Urban dictionary juga mencatat bahwa unicorn juga merujuk pada sosok perempuan yang tak bisa didapatkan (untuk hubungan romantis). Segala sesuatu tentang si perempuan ini dianggap sangat sempurna dan tanpa cela dan seperti mimpi.
Tulis Komentar