PEKANBARU- Praktik dugaan jual beli jabatan kepala sekolah (Kepsek) di lingkungan Disdik Pekanbaru, kini dilaporkan beberapa majelis guru, ke Komisi III DPRD Pekanbaru.
Laporan langsung diterima Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Aidil Amri S Sos. Tak tanggung-tanggung, jual beli jabatan Kepsek tersebut dilaporkan, melibatkan oknum pejabat di Disdik Pekanbaru. Namun berapa nilai rupiah untuk jabatan Kepsek SDN atau SMPN, belum bisa dijelaskan secara rinci.
Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Aidil Amri S Sos, membenarkan laporan majelis guru tersebut.
"Sudah banyak (guru) yang melaporkan ke kita. Mulai beberapa hari lalu, sampai hari ini. Makanya kita akan telusuri lebih dalam kebenarannya. Karena ini sudah merusak citra pendidikan," tegas Aidil Amri Selasa (1/11/2022).
Dijelaskan Aidil Amri, pihaknya sudah menginvestigasi laporan tersebut ke beberapa pejabat teras Disdik Pekanbaru, termasuk dari para majelis guru. Namun Komisi III DPRD belum bisa menyimpulkan hasil investigasi ini.
Lalu, siapa sosok oknum pejabat Disdik yang diduga melakukan jual beli jabatan Kepsek tersebut?
"Dari hasil Pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) kami, diduga ada dua oknum pejabat. Kami belum bisa mempublisnya, karena masih pendalaman. Yang pasti, oknum pejabat itu punya jabatan strategis di Disdik," terang Politisi Senior Partai Demokrat ini.
Lebih lanjut disampaikan, langkah yang akan diambil Komisi III DPRD dalam waktu dekat ini, akan memanggil semua pejabat Disdik Pekanbaru, untuk dilakukan pertemuan tertutup.
Selanjutnya, Komisi III DPRD akan mengeluarkan rekomendasi, yang nantinya ditujukan ke Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, BPK SDM, serta pihak terkait lainnya.
"Pasti, kami pasti mengeluarkan rekomendasi. Namun kami akan mengkonfrontir terlebih dahulu, sebelum mengeluarkan rekomendasi," jelasnya.
Menurut Aidil Amri, suasana kerja di Disdik Pekanbaru dan di hampir semua sekolah kini, kurang kondusif. Apalagi beberapa hari terakhir, dihebohkan pula dengan kasus pergantian Kepsek, yang notabenenya sarat permainan oknum.
Terbukti, beberapa Plt Kepsek yang ditempatkan Disdik Pekanbaru, selaku tidak diterima majelis guru sekolah yang bersangkutan. Bahkan saat pergantian Kepsek SDN 105 Pekanbaru dan SMPN 30 kemarin, majelis guru melakukan aksi.
"Kita harapkan kepada Pj Wali Kota ke depan, oknum pejabat Disdik yang bermain harus diganti (dipindahkan). Jangan lagi mereka ada di Disdik, karena mengganggu stabilitas dunia pendidikan di Kota Pekanbaru ini," pintanya.
Informasi yang Keliru
Sekretaris Disdik Pekanbaru Muzailis, saat dikonfirmasi ikhwal dugaan jual beli jabatan Kepsek ini menegaskan, bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan ini dari anggota Komisi III DPRD Pekanbaru kemarin.
Setelah ditelusuri secara intens, apa yang disangkakan jual beli jabatan, terhadap pejabat Disdik Pekanbaru tersebut, merupakan informasi yang keliru.
Katanya, pihaknya sudah menyikapi persoalan ini ke lingkungan internal pejabat Disdik, secara serius.
"Informasi yang keliru itu. Sudah kita telusuri kemarin. Tidak ada itu," tegas Muzailis menjawab.
Disdik Pekanbaru secara instansi, tidak berdiam diri jika ada laporan permainan seperti ini.
"Langsung kita cari tahu. Kita tidak ingin itu terjadi," akunya.
Tulis Komentar